Selasa, 20 Agustus 2013

DOA YANG (BELUM) TERJAWAB

DOA YANG (BELUM) TERJAWAB

HARI/TANGGAL                     :Senin,07 Agustus 2013

NAMA MASJID                      :Miftakul Huda,Desa Gaya Baru V

NAMA PENCERAMAH          :Bpk.Angadiyanto


Tuhanmu berfirman, “berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
(QS al-Mu’min [40]: 60)
Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tidak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan, bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, sementara orang lain dengan sangat mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya- tanpa susah payah. Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan terus meningkat dan kita masih jauh dari cukup.


“Ya Amirul Mu’minin, mengapa do’a kami tidak diijabahi? Padahal Allah berfirman dalam al-Qur’an, “Ud’ûni astajiblakum” (berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu).

 “Sesungguhnya hatimu telah berkhianat kepada Allah dengan delapan hal, yaitu: Pertama, Engkau beriman kepada Allah, mengetahui Allah, tetapi tidak melaksanakan kewajibanmu kepada-Nya. Maka, tidak ada mamfaatnya keimananmu itu. Kedua, Engkau mengatakan beriman kepada Rasul-Nya, tetapi engkau menentang sunnahnya dan mematikan syari’atnya. Maka, apalagi buah dari keimananmu itu? Ketiga, Engkau membaca al-Qur’an yang diturunkan melalui Rasul-Nya, tetapi tidak kau amalkan. Keempat, Engkau berkata, “Sami’na wa aththa’na (kami mendengar dan kami patuh), tetapi kau tentang ayat-ayatnya. Kelima, Engkau menginginkan surga, tetapi setiap waktu melakukan hal-hal yang dapat menjauhkanmu dari surga. Maka, mana bukti keinginanmu itu? Keenam, Setiap saat engkau merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah, tetapi tetap engkau tidak bersyukur kepada-Nya. Ketujuh, Allah memerintahkanmu agar memusuhi syetan seraya berkata, “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh bagi (mu) karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yang nyala-nyala” (QS. al-Fâthir [35]: 6). Tetapi kau musuhi syetan dan bersahabat dengannya. Kedelapan, Engkau jadikan cacat atau kejelekkan orang lain di depan mata, tetapi kau sendiri orang yang sebenarnya lebih berhak dicela daripada dia. 


Allah berfirman di dalam al-Qur’an, surat al-Qashash, ayat 77, “Dan carilah dengan rezeki yang diberikan Allah kepadamu, kebahagiaan di Akhirat, dan jangan kamu lupakan bahagiamu (kemakmuran) di dunia. Berbuat baiklah, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat bencana di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat binasa.” Kita perlu membuat suatu pilihan, kita harus memilih, dan pilihan-pilihan yang kita buat pada gilirannya akan menentukan seberapa sukseskah kita di dalam delapan bidang penting kehidupan ini; kebahagiaan, kesehatan, kedamaian, kemakmuran, ketenteraman, persahabatan, keluarga, dan pengharapan. Semuanya bergantung pada kita untuk memilih yang terbaik, dan merelakan yang baik.
Dalam kaitannya dengan sebuah pilihan hidup ini, pada umumnya manusia meminta pertimbangan kepada Sang Maha Kuasa, penguasa alam dan seisinya ini, dalam bentuk permohonan kepada Allah, yang lebih sering disebut do’a itu. Setiap orang di dalam kehidupannya pasti selalu berdoa, atau setidaknya pernah berdoa. Sebagaimana firman Allah,Berdoalah kepadaKu, maka akan Aku kabulkan doamu”. (QS al-Mu’min [40]: 60 ) Cuplikan ayat suci ini sudah menunjukkan pada kita, bahwa setiap doa atau permintaan manusia pasti akan dikabulkan Allah. Prinsipnya, Allah tidak pernah menolak doa ummat-Nya, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kenapa banyak orang merasa doa ke pada Allah selalu gagal? Kok Allah tega menolak permintaan ummat-Nya? Apakah Allah ingkar janji? Sekarang, penulis berani pastikan kepada pembaca, Allah tidak pernah ingkar janji. Allah adalah Dzat yang Maha Suci, jadi Dia tidak akan mengingkari janji-Nya. Setiap janji Allah pasti akan dipenuhi-Nya.

Aku adalah sebagaimana yang diprasangkakan hamba-Ku kepada-Ku”. Jadi dari dari hadits qudsi tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Allah akan mengikuti saja apa yang manusia pikirkan mengenai Dia. Apapun prasangka manusia kepada Allah, Dia pasti mengikutinya. Kalau kita berpikir dengan keyakinan bahwa Allah pasti mengabulkan doa kita, terkabulah doa kita. Jika kita meragukan Allah maka tidak bakalan dikabulkan doa kita. Maka gagallah kita.Jadilah, maka akan Jadilah itu”. (QS Yâsîn [82]: 36) begitu bunyi firman Ilahi di kitab Al Qur’an. Penulis percaya benar akan hal itu. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.

Doa merupakan kekuatan terbesar di dunia ini, yang tersedia bagi setiap orang dalam memecahkan berbagai masalahnya. Sekarang ini, banyak orang semakin menyadari pentingnya suatu doa, karena mereka sudah merasakan bahwa doa bisa meningkatkan rasa efektivitas diri. Doa semakin memperkuat mereka dalam segala hal yang menimpa kehidupan mereka. Doa adalah suatu energi dahsyat, yang bisa mengisi ulang energi kita, yang telah menyusut habis. Dengan doa, kita akan merasakan aliran energi masuk ke seluruh bagian tubuh kita. Perbanyaklah berdoa di setiap harinya, maka kita tidak akan pernah merasakan kekurangan energi. Doa memberi kita semangat juang, menyegarkan diri kita.
Kekuatan doa bisa membantu menormalkan kehidupan kita, meniadakan kelemahan atau kemunduran kita, menyehatkan fisik kita dan membentuk sikap kita menjadi lebih baik. Sangat penting untuk kita pahami, bahwa saat berdo’a kita berurusan dengan kekuatan yang maha dahsyat, kekuatan paling hebat di alam ini. Kalau kita dengan penuh keyakinan meminta sesuatu kepada Yang Maha Dahsyat, maka Dia pasti mengabulkan doa kita. Sebagaimana firman Allah dalam Hadits,Mintalah kepada-Ku, maka pasti Aku beri”.
Itulah janji Allah, Dia akan memberikan apapun yang diminta manusia. Berimanlah kepada Allah, maka Dia pasti membantu kita. Berdoalah selalu kepada Allah, niscaya kita akan memperoleh apapun yang kita minta. Tetapi yang perlu digarisbawahi di sini adalah, kenapa masih banyak orang yang memanjatkan doa kepada Allah, dan mereka merasa doanya tidak dikabulkan? Nah, tulisan ini mencoba untuk berbagi pengalaman dan wawasan pengetahuan, tentang bagaimana sebenarnya cara Allah dalam mengabulkan do’a manusia. tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi dan membujuk pembaca melalui serangkaian contoh dan pemikiran. Apa pun pemikiran yang muncul pada saat pembaca membaca tulisan ini, hendaknya pembaca renungkan demi efektivitas diri.
 
 

Ramadhan Momentum Tepat untuk Taubat


Ramadhan Momentum Tepat untuk Taubat

HARI/TANGGAL                     :Senin,16 Agustus 2013

NAMA MASJID                      :AL-Muttaqin,Purwosari

NAMA PENCERAMAH          :Ustd.Sopan

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ

Dan bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu (QS. Ali Imran : 133)

Allah Menyambut Gembira Hamba-Nya yang Bertaubat
Ikhwani wa akhwati fillah,
Allah SWT menyeru kita dengan ayat di atas untuk menyegerakan taubat. Juga dalam ayat yang lainnya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha (QS. At-Tahrim : 8)

Minggu, 11 Agustus 2013

I'tikaf dan Menggapai Lailatul Qadar

I'tikaf dan Menggapai Lailatul Qadar

HARI/TANGGAL                     :Senin,05 Agustus 2013
NAMA MASJID                      :Miftakul Huda,Desa Gaya Baru V
NAMA PENCERAMAH          :Bpk.Suratmin




Di antara seluruh rangkaian ibadah pada bulan suci Ramadhan yang sangat dipelihara sekaligus dianjurkan oleh Rasulullah Saw adalah melakukan i'tikaf. Setiap Muslim dianjurkan untuk melakukan i'tikaf di dalam masjid pada 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan.


Hakikat i’tikaf adalah memisahkan diri sementara waktu dari hiruk-pikuk dan kemelut kehidupan sehari-hari guna membenamkan diri dalam sebuah aktifitas keagamaan berupa berdiam diri di dalam masjid. Meluangkan waktu di dalam hidup kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Proses mendekatkan diri itu dapat dilakukan dengan memuji kebesaran Allah SWT, merenungi kuasa-Nya, dan memohon ampunan atas segala kekhilafan yang kita lakukan selama ini.


KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT


KEWAJIBAN MEMBAYAR ZAKAT

HARI/TANGGAL                     :Senin,09 Agustus 2013

NAMA MASJID                      :Darul Ulum,Desa Gaya Baru V

NAMA PENCERAMAH          :Ustd.Arif Maulana

Firman Allah SWT. : “Dan dirikanlah sembahyang tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat”. (Surat An Nur 24 : 56)
Firman Allah SWT. “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu bersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui “.