Minggu, 11 Agustus 2013

I'tikaf dan Menggapai Lailatul Qadar

I'tikaf dan Menggapai Lailatul Qadar

HARI/TANGGAL                     :Senin,05 Agustus 2013
NAMA MASJID                      :Miftakul Huda,Desa Gaya Baru V
NAMA PENCERAMAH          :Bpk.Suratmin




Di antara seluruh rangkaian ibadah pada bulan suci Ramadhan yang sangat dipelihara sekaligus dianjurkan oleh Rasulullah Saw adalah melakukan i'tikaf. Setiap Muslim dianjurkan untuk melakukan i'tikaf di dalam masjid pada 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan.


Hakikat i’tikaf adalah memisahkan diri sementara waktu dari hiruk-pikuk dan kemelut kehidupan sehari-hari guna membenamkan diri dalam sebuah aktifitas keagamaan berupa berdiam diri di dalam masjid. Meluangkan waktu di dalam hidup kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Proses mendekatkan diri itu dapat dilakukan dengan memuji kebesaran Allah SWT, merenungi kuasa-Nya, dan memohon ampunan atas segala kekhilafan yang kita lakukan selama ini.




Anjuran i’tikaf di malam-malam akhir bulan suci Ramadhan berkaitan erat dengan kedatangan lailatul qadar atau malam kemuliaan di mana beribadah pada malam itu memiliki nilai lebih baik dari seribu bulan. Sesungguhnya ibadah puasa yang diiringi dengan i’tikaf selama sepuluh hari terakhir Ramadhan akan dapat mengantar kita kaum Muslim meraih lailatul qadar itu. Rasulullah Saw bersabda, “Carilah (malam qadar) itu pada sepuluh akhir dari bulan Ramadhan.” (HR Ahmad dan Bukhari)



Untuk menjadikan i'tikaf kita lebih bermakna dan optimal setidaknya empat hal utama yang harus menjadi fokus ibadah kita selama i'tikaf. Pertama, mengucapkan niat i'tikaf karena Allah SWT semata. Niat ini penting karena ketika kita telah menamankan tekat untuk beri'tikaf karena Allah SWT, maka kita berusaha untuk selalu berdiam diri di dalam masjid walaupun banyak godaan dan kesibukan yang kita hadapi.



Kedua, selalu berupaya untuk berdiam diri di dalam masjid dengan memperbanyak dziki, tahlil, tasbih, tahmid, dan sholawat kepada Rasulullah Saw. Hal ini harus dilakukan dengan penuh penghayatan di dalam hati sehingga memberikan pengaruh besar bagi jiwa.



Ketiga, memperbanyak tadarus kitab suci Al-Qur'an. I'tikaf merupakan waktu tepat untuk mengkhatamkan bacaan Al-Quran kita. Apalagi jika kita mengingatk bahwa Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran ke muka bumi.



Keempat, melakukan shalat malam secara rutin. Jika shalat malam dilakukan dengan pengharapan ingin mendapatkan lailatul qadar, maka jika selama 10 malam terakhir Ramadhan tersebut kita melakukan shalat malam dengan sungguh-sungguh bukan tidak mungkin malam lailatul qadar akan datang menghampiri kita.



Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. 
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? 
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” 
( Al Qadr : 1 - 5 )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar